Komitmen

Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.

Pentingnya Sebuah Komitmen

Sebelum membahas pentingnya sebuah komitmen, ada baiknya kita harus mengerti dulu apa itu komitmen. Komitmen adalah suatu sikap kebulatan tekad yang dimiliki oleh seseorang di dalam mencapai sebuah tujuan, tanpa dapat dipengaruhi oleh keadaan apapun juga, hingga tujuan tersebut tercapai.

Di dalam mencapai sebuah tujuan, komitmen sangatlah berperan penting di dalamnya. Apabila anda memiliki komitmen, maka cita-cita yang hendak anda capai akan lebih mudah terlaksana. Karena pentingnya komitmen ini, maka sebelum menjalankan komitmen, setiap langkah yang akan dijalani di dalam mencapai tujuan tersebut, harus benar-benar direncanakan dengan matang. Dan setelah anda yakin dengan langkah-langkah tersebut, barulah anda dapat berkomitmen.

Untuk meyakinkan langkah-langkah yang akan anda jalani tersebut, ada baiknya kita bertanya kepada orang lain yang sudah pernah berhasil mencapai tujuan yang serupa dengan tujuan kita. Kalau memang tujuan yang hendak anda capai belum pernah dijalani oleh orang lain, anda harus siap menanggung resiko terhadap langkah-langkah yang sudah anda rencanakan.

Dan satu lagi, kita sebagai umat yang beragama. Kita tetap minta dukungan Tuhan dalam menjalankan komitmen kita, semoga cita-cita yang hendak dicapai dapat terlaksana sesuai kehendak Tuhan.

Selamat berkomitmen!

Bagaimana pengalaman anda dalam menjalankan komitmen anda? Sharing pengalamannya di sini ya, supaya ada sebagai bahan pembelajaran bagi anak Indonesia yang ingin menjalankan komitmen.

 Cinta Butuh Komitmen?
Cinta, 1 kata 5 huruf ini adalah kata yang melekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Terkadang nyata, terkadang absurd. Terkadang terungkap melalui kata, terkadang terkunci oleh tatapan mata. Siapa yang mampu mendefinisikan cinta sebenarnya? Apakah cinta melulu soal perhatian? Apakah cinta selalu tentang penafsiran tak berdasar logika? Apakah cinta hanyalah dongeng yang meninabobokan khayalan semalaman?

Orang bilang, selogis-logisnya cinta, ia tetap menjadikan logika sebagai yang kedua, yang pertama: KEGILAAN. Cinta dan kegilaan punya kesamaan, sama-sama tak pasti, sama-sama tak punya teori. Oleh sebab ketidakpastian inilah yang menyebabkan cinta butuh komitmen. Dalam definisi umum, komitmen adalah memikul resiko dan konsekuensi dari keputusan tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses. Komitmen jelas berbeda dengan perjanjian, karena perjanjian berdekatan dengan pengikaran, sedangkan komitmen berdekatan dengan perjuangan.

Cinta butuh komitmen? Jelas! Segala hal yang serius dan butuh kepastian juga harus membutuhkan komitmen. Kalau cinta hanyalah “media” untuk mencari kesenangan sesaat, lebih baik tak usah bermain-main dengan komitmen. Komitmen bukan candaan, ia adalah “permainan” yang harus mematuhi aturan. Peraturan tak berarti selalu mengekang, karena sebenarnya peraturan dibuat untuk merangkul beberapa hal untuk mendisiplinkan perasaan dan kepekaan. Tidak munafik memang kalau mengatakan komitmen adalah hal yang sangat berat, karena komitmen butuh PENUNTUTAN, dan cinta juga butuh penuntutan, menuntut seseorang yang dicintai menjadi pribadi yang lebih baru dan lebih baik. Komitmen tentu menuntut perubahan, perubahan ke arah yang lebih baik… bukan ke arah yang buruk. Itu sebabnya ada komitmen, sebagai jaminan bahwa akan ada perubahan selama  seseorang bersama dengan orang yang ia cintai.

Banyak orang bilang, cinta adalah sesuatu yang mengalir, tak perlu diatur, tak perlu dikekang, dan tak perlu perjanjian. Dalam persepsi saya, justru pernyataan itulah yang membuat seseorang terlihat tidak dewasa. Bagi saya, pernyataan itu adalah pernyataan yang diucapkan oleh bibir-bibir keangkuhan yang belum siap bertumbuh, mereka hanya berspekulasi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di depannya, tanpa kesiapan dan tanpa kesigapan. Itulah hal buruk yang bisa terjadi jika komitmen tak tercipta dalam cinta.

Saat berumur belasan tahun, cinta seperti permainan monopoli. Mengalir begitu saja, sesuai angka dadu yang melesat. Itulah sebabnya ada yang disebut cinta pertama, mengalir begitu saja, dan mata yang buta adalah petunjuk untuk menemukan cahaya. Cinta pertama adalah cinta yang benar-benar buta, karena yang pertama selalu saja tentang ketidaktahuan. Saat berumur 20 tahunan dan mulai serius dalam berpacaran, cinta mulai menemukan tempatnya, cinta mulai menemukan bentuknya. Disinilah komitmen mulai terbentuk, komitmen pula yang menyebabkan ada iklan “Telephone enggak pernah! Sms enggak pernah! Aku enggak punya pulsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” dari iklan itu kita bisa menarik kesimpulan, bahwa komitmen mutlak butuh komunikasi. Saat menikah, komitmen bukan sekedar  tentang komunikasi, tapi komitmen mulai menunjukkan tubuhnya, komitmen mulai menciptakan realita dan kenyataan. Komitmen dalam pernikahan tidak lagi tentang “Telephone enggak pernah! Sms enggak pernah! Aku enggak punya pulsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” tapi tentang menghadapi semua yang ada di depan mata setelah seseorang berproses dari umur belasan tahun hingga sampai pada suatu hubungan yang telah dikuduskan Tuhan, pernikahan. Saya sempat berpikir bahwa pernikahan adalah “medan” untuk menguji kedewasaan dan kematangan seseorang, dan sepertinya hal itu memang benar.

Intinya, setiap hubungan mutlak butuh komitmen. No metter what! Pacaran, temenan, sahabatan, dan pernikahan bahkan musuhan sekalipun. Komitmen yang membuat segalanya mengalir seperti kemauan kita, karena melalui komitmen kita mampu mengendalikan semua hal menjadi lebih baik. Komitmen mengurangi resiko sakit hati, karena komitmen tentang kepastian bukan omong kosong pahlawan kesiangan. Dalam komitmen, butuh pengorbanan, pengorbanan yang dilakukan oleh dua pihak. Cinta akan menyakitkan kalau hanya satu orang yang berkorban dan berjuang sendirian.

Sebuah Komitmen,Seyuman dan Cinta

Disaat kamu ingin melepaskan
seseorang, ingatlah pada saat
kamu ingin mendapatkannya.
Disaat kamu mulai tidak
mencintainya, ingatlah saat
pertama kamu jatuh cinta
padanya.
Disaat kamu mulai bosan
dengannya, ingatlah selalu saat
terindah bersamanya.
Disaat kamu ingin menduakannya,
bayangkan jika dia selalu setia.
Disaat kamu ingin
membohonginya, ingatlah saat dia
jujur padamu

Maka kamu akan merasakan arti
dia untukmu, jangan sampai disaat
dia sudah tidak disisimu, kamu
baru menyadari semua arti dirinya
untukmu.

Yang indah hanya sementara..
Yang abadi adalah kenangan..
Yang ikhlas hanya dari hati..
Yang tulus hanya dari sanubari..
Tidak mudah mencari yang
hilang..
Tidak mudah mengejar impian..
Yang lebih susah adalah
mempertahankan yang ada,
karena walaupun tergenggam bisa
terlepas juga

Pepatah:
“Jika kamu tidak memiliki apa yang
kamu sukai, maka sukailah apa
yang kamu miliki saat ini”

Belajar menerima apa adanya dan
berpikir positif ( positif thinking )
Hidup bagaikan mimpi, seindah
apapun, begitu bangun semuanya
sirna tak berbekas

Rumah mewah bagai istana, harta
benda yang tak terhitung, dan
jabatan yang luar biasa.
Namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang
jarum pun tidak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tidak bisa
dimiliki
Apalagi yang diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan

Maka jalanilah hidup ini dengan
rendah hati
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi
terhadap mereka yang berjasa
bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan cinta
damai
Hidup ceria bebas leluasa
Tidak ada yang tidak bisa
diikhlaskan
Tidak ada sakit hati yang tidak bisa
dimaafkan
Tidak ada dendam yang tidak bisa
terhapus.

“1 Lilin kecil dapat menerangi
ruangan yang gelap, 1 kebaikan
dapat membuat hari lebih baik, 1
senyuman dapat membuat hati
merasa senang.”

Tujuh Hal Tidak Biasa yang Dilakukan Bos Hebat

Mereka terlihat seperti orang biasa
Bagi karyawan, Anda tidak dianggap sebagai manusia. Anda bos.

(Ini seperti waktu Anda masih sekolah dan melihat guru di supermarket. Rasanya seram dan tidak nyaman karena guru bukanlah manusia. Mereka adalah guru!)

Bagaimana cara mendekatkan bos dan karyawan? Salah satu cara mudahnya adalah meminta bantuan. Tapi jangan memintanya dengan cara yang salah.

Jangan membusungkan dada, menggunakan kekuasaan dan posisi, serta memintanya dengan suara berat, “Begini, John, saya butuh bantuanmu.” John tahu Anda tidak benar-benar membutuhkan bantuannya. Anda sedang menyuruh dia.

Cobalah meminta dengan benar. Bayangkan Anda telah bepergian ke tempat yang asing, Anda hanya tahu beberapa kata dari bahasa setempat, dan Anda tersesat dan sedikit takut.

Bagaimana Anda meminta bantuan? Anda akan rendah hati. Anda akan jujur. Anda akan merasa sedikit takut dan merendahkan kepala Anda sedikit dan berkata, “Bisakah Anda membantu saya?” Dengan ditanya seperti itu, John akan tahu Anda benar-benar membutuhkan bantuan. Dengan terlihat sedikit lemah Anda akan membuang dinding antara Anda dan karyawan, dan Anda tidak takut untuk menunjukkannya.

Dengan terlihat sedikit lemah, Anda akan mengangkat orang lain. Anda secara tegas mengakui keahliannya sambil memperluas kepercayaan. Dan Anda membuat contoh yang bagus: Meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan. Justru tanda kekuatan.

Mereka memberikan dorongan
Dari sudut pandang karyawan ide terbaik tidak pernah berasal dari ide Anda. Ide terbaik adalah ide mereka, dan memang demikian. Jadi tidak perlu menjelaskan apa yang ingin dilakukan. Beri ruang untuk inisiatif. Beri ruang untuk rasa memiliki.

Ketika Anda menjelaskan apa yang ingin dilakukan, berikan ruang bagi karyawan untuk menerima ide Anda dan membuat ide mereka sendiri.

Mereka akan melakukan lebih dari yang Anda bayangkan — dan mereka akan merasakan kepuasan, yang didapatkan karena mengerjakan lebih dari yang diminta.

Mereka memberikan perhatian yang tak terduga

Semua orang suka diperhatikan. Sayangnya Anda tidak punya waktu untuk untuk setiap karyawan.

Jadi manfaatkan waktu yang Anda miliki. Jangan hanya mengomentari hal-hal besar, hal-hal yang memang harus menjadi fokus Anda. Perhatikan pula detail kecil.

Memuji hal tertentu bisa digunakan untuk memperlancar transisi dari konflik pelanggan menjadi penyelesaian masalah. Puji bagaimana ia bekerja dari satu meja ke meja karyawan lain untuk mengambil dokumen yang bisa dia kirimkan dalam perjalanan ke kantor lain.

Pilih sesuatu yang kecil, sesuatu yang positif, sesuatu yang berguna — yang tidak terduga — untuk menunjukkan Anda benar-benar memperhatikan.

Pilih sebuah hal kecil dan karyawan akan tahu Anda memperhatikan dan tidak hanya akan membuat mereka bekerja lebih keras, yang lebih penting lagi mereka akan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Memberikan waktu bagi karyawan untuk istirahat
Bawahan Anda membuat kesalahan fatal. Tidak hanya Anda sedikit kesal, ini adalah momen mendidiknya. Anda merasa terdorong untuk berbicara tentang hal itu, mungkin panjang lebar.

Tapi jangan lakukan. Untuk karyawan yang baik, pelajarannya mungkin sudah dia terima. Tatap matanya, mengangguk, biarkan saja, dan bantulah dia memperbaiki masalah.

Sesekali karyawan perlu istirahat. Ketika mereka mendapatkannya, mereka tidak pernah melupakannya. Dan mereka berusaha sangat keras untuk menunjukkan mereka pantas istirahat.

Mereka membiarkan karyawan melihat isi perusahaan

Bos saya hampir berteriak pada pemasok yang terlambat. Memang tidak terlambat tapi hampir saja. Di tengah-tengah “diskusi”, ketika pemasok pergi, dia berbalik dan mengedipkan mata padaku.

Bos saya mengisyaratkan bahwa emosi hanya untuk memberikan efek, dia punya rencana dan dia membiarkan saya tahu beberapa hal. Saya adalah orang dalam. Kami adalah mitra.

Kami berada di dalamnya bersama-sama.

Sangat mudah, sebagai karyawan, tidak merasa seperti Anda dan atasan Anda berada di dalamnya bersama-sama. Pastikan karyawan Anda melakukannya. Biarkan mereka mengintip sesekali ke dalam.

Mereka memberikan pujian tidak pada tempatnya

Pujian tidak selalu harus diraih. Terkadang pujian bisa menjadi seperti kebutuhan.

Ketika Anda melihat sesuatu pada karyawan yang tidak mereka lihat — setidaknya belum — mereka sering berusaha keras untuk memenuhi kepercayaan yang Anda miliki di dalamnya.

Itu terjadi pada saya. Saya mengikuti olah raga gulat saat kelas sembilan. Gugup, takut, terancam — semuanya saya rasakan. Seminggu atau lebih saat ingin latihan saya mendengar pelatih berbicara dengan salah satu dari para senior. “Anak itu,” katanya, merujuk kepada saya, “akan menjadi juara negara bagaian saat dia menjadi seorang senior.”

Prediksi itu terbukti salah. Ternyata aku tidak bisa. Tapi saat itu aku langsung merasa lebih percaya diri, lebih yakin, dan sangat termotivasi. Perasaan itu berlangsung untuk waktu yang lama.

Dia percaya pada saya. Dan saya pun mulai percaya pada diri sendiri.

Mereka membantu karyawan
Karyawan yang membutuhkan sesuatu — apakah itu hari libur, bantuan, atau istirahat, sering datang kepada Anda.

Mereka rentan karena mereka butuh.

Mengambil sedikit beban mereka dan menguranginya. Anda mungkin tidak dapat memberikan apa yang mereka inginkan, tetapi Anda dapat membantu masalah mereka dengan belas kasih dan kemurahan hati dan, sedikit kebaikan.

Jangan biarkan seorang karyawan berdiri dengan penuh masalah. Itu adalah salah satu perasaan terburuk yang pernah ada — dan Anda sebenarnya dapat membuat perasaan buruk itu langsung menghilang.