Santa Claus

Sejarah St. Nikolas—Santa Claus
Nicholas dilahirkan pada abad ketiga di Patras. Sebuah kota di Asia Kecil. Orang tuanya yang
kaya raya adalah orang-orang Kristen yang saleh. Setelah mereka meninggal, ia menggunakan
warisannya untuk menolong orang miskin dan memasuki Biara Sion Kudus, dekat kota Myra
untuk mendapatkan pendidikan.
Alkisah ketika menjadi dewasa, Nicholas membuat perjalanan perubahan hidup ke Tanah Suci.
Di Betlehem ia melihat tempat kelahiran Kristus. Ia berdiri di Bukit Zaitun di mana Kristus
mengajar. Dan ia berdoa di kubur kosong, tempat kebangkitan Kristus. Perjalanan ini
meneguhkan pikirannya mengenai yang telah dipelajari dalam Alkitab — bahwa Kristus
sesungguhnya Allah beserta kita. Keyakinan teguh ini membentuk karir masa depannya.
Ketika ia berlayar pulang, kapalnya memasuki kancah badai. Nicholas menolong para kelasi
mengikat layar dan menguasai kayuh. Kelasi-kelasi itu mempercayakan perjuangan mereka di
tangan Nicholas; dan ia menyerahkan keselamatannya kepada Allah. Ia bernasar untuk pergi ke
gereja mengucap syukur setibanya kapal itu di daratan.
Ketika Nicholas melangsungkan perjalanannya, bishop di Myra meninggal dunia. Pemimpin
gereja berdebat tentang penggantinya. Setelah melalui perdebatan panjang, seseorang
menyarankan, “Kita tunggu keputusan Allah; orang yang pertama datang melalui pintu gereja
besok pagi akan menjadi bishop yang baru.”
Kapal Nicholas terdampar menjelang fajar. Secepatnya ia pergi untuk mengucap syukur karena
dibebaskan dari badai. Para pemimpin gereja menyambutnya di pintu gerbang dengan topi dan
tongkat jabatan bishop. Maka ia menjadi bishop termuda di dalam sejarah.
KONFLIK DENGAN PEMERINTAH
Tidak lama setelah itu, Bishop Nicholas menghadapi konflik dengan otoritas pemerintah. Suatu
bencana kelaparan melanda Myra. Hasil panen layu dan kering di ladang. Tidak ada makanan di
manapun juga. Jemaat mencari Nicholas untuk melepaskan mereka dari kelaparan. Eustathios,
gubernur propinsi, menyita beberapa muatan kapal berisi gandum di pelabuhan Andriaki. Pejabat
yang korup merencanakan untuk menahan gandum itu sampai tawaran tertinggi atas gandum itu
tercapai. Nicholas meyingkapkan timbunan gandum itu dan mempermalukannya sehingga
melepaskan kapal-kapal itu. Hubungan Nicholas dengan Eustathios lebih buruk lagi ketika ia
mempelajari proposal hukuman mati dari tiga tawanan politik. Nicholas mendesak untuk
kebebasan ketiga orang yang tidak bersalah itu. “Terlambat!” seru Eustathios, “mereka sedang
menjalani pemancungan sekarang.” Nicholas berlari ke alun-alun di mana hukuman mati itu
dilaksanakan. Tawanan pertama sudah siap dihukum mati dengan lehernya di tempat pemancung
dan kepala di atas keranjang. Pelaksana mengayunkan tangan. Nicholas merebut pedang yang
sedang terayun turun dari tangan algojo. Ia memotong ikatan tangan para tawanan dan
membebaskan mereka. Masyarakat menyatakan jaminan keselamatan selanjutnya bagi orangorang
ini. Gubernur mundur — untuk sementara waktu.
Penganiayaan yang terus menerus
Pada 23 Februari 303 M, kaisar Diocletian mengeluarkan satu peraturan yang menjadi awal
penganiayaan yang paling sistematis dan panjang atas gereja Kristen yang pernah terjadi.
Penganiayaan Diocletian ditandai dengan serangan pertama yang terorganisir atas Alkitab.
Karena keputusan ini menuntut bahwa orang Kristen harus menyerahkan kitab suci mereka untuk
dibakar. Menolak berarti mati. Seorang yang setia (seperti Felix, bishop Thibiuca, yang
mengatakan kepada prajurit yang menangkapnya, “Lebih baik aku dibakar daripada Alkitab.”)
berdalih untuk berbagai alasan, seperti menggantinya sebagai kitab tatabahasa, kitab mengenai
pengobatan, koleksi khotbah dan buku-buku agama lain, untuk melindungi Alkitab.
Eusebius, seorang saksi mata mengatakan, “Kata-kata tidak dapat menjelaskan penderitaan
mengenaskan yang ditanggung oleh para martir … mereka dicabik dari kepala sampai kaki
dengan pecahan beling seperti cakar, sampai mati melepaskan mereka. Wanita-wanita diikat
sebelah kakinya dan dipacang tinggi ke udara dengan kepala di bawah, tubuh mereka telanjang
tanpa secarik pakaian pun … aku berada di tempat itu dan melihat sendiri mereka dihukum mati
… pesta gila- gilaan itu berlangsung lama, pisau pembunuh itu menjadi muntul dan rusak sendiri.
Pelaksana hukuman mati itu sendiri kehabisan nafas dan bergantian melaksanakan tugas.
Secara relatif orang Kristen mempunyai kesempatan untuk mendramatisir iman mereka dengan
menyitir kata-kata terakhir di hadapan penonton di arena. Hampir semua ketakutan, kuatir,
merasa tidak pasti, tersembunyi, tertawan dan menderita, berlangsung dari tahun ke tahun. Anakanak
Kristen bertumbuh dengan tidak mengenal kondisi lain dalam hidupnya.
Bishop Nicholas mengambil bagian dalam hal ini. Ia tertangkap di awal penganiayaan dan
ditawan. Mereka memukulinya. Mereka mencap kulitnya. Mereka menggunakan tang-tang besi
untuk menjepit berbagai bagian tubuh mereka. Kemudian dibiarkan sendiri di selnya sampai
cukup kuat untuk mulai disiksa lagi. Penganiayaan berlangsung bertahun-tahun. Tetapi Nicholas
tidak menyangkal bahwa Yesus adalah Allah dari segala allah.
Bidat yang berbahaya
Kaisar kafir telah meninggal. Konstantin naik takhta dan menghentikan penganiayaan. Nicholas
bertahan menghadapi penderitaan, tetapi sekarang ia diperhadapkan dengan bahaya … yang lebih
besar, yang merusak Kekristenan secara perlahan-lahan.
Arius, pengkhotbah terkenal dari Alexandria, mulai mengajarkan bahwa Kristus lebih rendah
dari Allah. Ia mengajarkan bahwa Yesus bukan Allah menjadi manusia, tetapi sebagai roh
ciptaan yang menjadi pengantara yang didagingkan — bukan Allah tetapi juga bukan manusia
saja.
Arius menyebarluaskan idenya dengan memasukkan dalam musik peminum yang terkenal di
kalangan penyembah berhala. Melodinya begitu menarik sehingga sebentar saja semua orang
bersiul mengikutinya di jalan dan pasar. “Situasi menjadi skandal,” komentar Eusebius,
“sehingga dalam gedung kesenian orang yang tidak percaya, pengajaran yang seharusnya
dihormati mengenai Allah diekspos sehingga sangat aneh dan memalukan.
Orang percaya yang setia berjuang melawan penganiayaan, seperti Nicholas, berkhotbah dan
menjelaskan kepada orang-orang mengenai Yesus, menunjukkan ayat Alkitab seperti Kolose 2:9:
“Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan.”; Yohanes 14:9:
“Yesus berkata: “Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.”; Yohanes 1:1,14: “Pada
mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah …
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita … “; Ibrani 1:3: “Ia adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah.”
Semua ini tidak berguna. Arianisme menarik pikiran yang dirasionalisasikan bahwa kalau
mereka tidak dapat mengerti Tritunggal, maka tidak ada Tritunggal.
Konsili Kontroversial
Konstantin membentuk sebuah konsili dari pemimpin-pemimpin gereja di Nicean untuk
mendiskusikan pengajaran Arius dan hal-hal lain yang memecahbelahkan gereja.
Mereka yang menghadiri konsili Nicean telah berjuang atas penganiayaan Diocletian. Sebagian
dari mereka cacat kehilangan lengan. Sebagian lagi lumpuh (Tawanan dibuat cacat agar tidak
dapat melarikan diri). Banyak yang datang dengan rongga mata kosong karena mata mereka
dicukil.
Legenda mencatat bahwa dalam kesempatan tampil dalam konsili Arius mulai menyanyikan
salah satu dari lagu-lagunya yang terkenal. Beberapa bishop langsung keluar dari tempat
pertemuan. Yang lainnya menutup telinga. Nicholaus berjalan perlahan-lahan ke tengah, tempat
Arius bernyanyi dan meninju mulutnya.
Bishop yang kaget bersimpati kepada Nicholaus, tetapi tidak dapat menyetujui tindakannya. Biar
bagaimanapun, Kristus, yang dipertahankan Nicholaus, mengajarkan pengikut-pengikutNya
untuk mengasihi musuh- musuh mereka dan menjadi umat yang damai. Mereka menurunkan
Nicholaus dari jabatan bishop (kemudian jabatan ini dikembalikan kepadanya) dan mengusir
Arius. Sebelum konsili berakhir, mereka menuliskan Pengakuan Iman Nicean yang menyatakan
apa yang harus dipercaya orang Kristen mengenai Yesus.
Nicholaus menghabiskan sisa hidupnya di Myra untuk memperhatikan yang sakit, merawat
yatim piatu, melindungi orang miskin dari pemeras- pemeras dan mempertahankan hak-hak legal
orang Yahudi. Ia sering bermain dengan anak-anak dan memalukan martabat kesementaraannya
dengan mengijinkan anak-anak berandal jalanan dengan mengijinkan mereka memakai topi
bishop. Ia meninggal tahun 343 M dan dijadikan orang suci.
Kemurahan hati dan kasihnya kepada anak-anak terus berkembang sehingga tidak hilang dalam
legenda St. Nick — Santa Claus.

sejarah Sinterklaas muncul pada ribuan tahun silam.

Dewa perang dalam sejarah Eropa Utara, saat musim dingin, menunggang kudanya yang berkaki 8 berlari cepat ke ujung langit penjuru laut, menjatuhkan hukuman kepada yang jahat dan memuji yang baik, membagikan hadiah. Pada saat yang sama, anaknya yaitu Dewa Petir yang berbusana merah dengan petir sebagai senjatanya berperang dengan semua dewa salju di kegelapan malam, yang berakhir dengan kemenangannya.

Ada juga sejarah yang mengatakan bahwa Sinterklaas berasal dari St. Nicholas, karenanya Sinterklaas juga disebut St. Nicholas, oleh karena kisah-kisah ini sebagian besar mengobarkan semangat Kristen, tempat asal, alur cerita kebanyakan telah dilupakan, namun Sinterklaas malah kekal abadi di dalam dunia rohani banyak orang. Setiap tahun pada hari Natal, Sinterklaas menunggang di atas konstelasi Aries, bocah suci memegangi pohon cemara (pohon Natal) turun ke dunia manusia, namun seiring dengan perubahan kehidupan manusia, pengarang dan seniman mulai melukiskan Sinterklaas menjadi wujud Sinterklaas berbusana merah dan berjanggut putih yang kita kenal sekarang.

Bersamaan itu juga terdapat penjelasan yang berbeda terhadap negara dan budaya yang berbeda. Asal-usul Sinterklaas di Jerman berdasarkan pada cerita Dewa Woden (dari sini juga muncul istilah ‘Wodenesday’ atau hari Woden, di mana kita menyebutnya Wednesday (hari Rabu). Woden penting bagi para penduduk di tempat yang sekarang kita kenal sebagai Jerman dan orang-orang Teuton kuno, di samping orang-orang Inggris. Woden, yaitu seorang tokoh di dalam sejarah, digambarkan di dalam mitologi sebagai menunggang kuda putihnya melalui udara, dengan berpakaian jubah yang berjela-jela. Dia mempunyai janggut putih yang panjang dan topi yang besar kerana dia juga dipercayai mempunyai kebijaksanaan, dan dia membawa sebuah buku di dalam tangannya.

Sinterklaas ini merias diri menjadi orang suci yang meletakkan buah berkulit keras dan apel di dalam sepatu anak-anak. Ia mengendarai kereta kuda beroda dua keliling di segala penjuru, mengamati sikap dan perilaku orang-orang, terutama anak-anak, apabila memperlihatkan perilaku yang baik, akan mendapatkan hadiah berupa buah apel, buah berkulit keras, permen dan sejumlah besar hadiah lainnya. Sedangkan anak yang buruk perilakunya hanya akan mendapatkan cambuk. Inilah yang mengilhami orang tua untuk menggunakan legenda tersebut sebagai pendorong semangat anak-anak.

Di Italia, tokoh Sinterklaas muncul dari cerita mengenai seorang nenek sihir yang bernama Befana. Ia mendapatkan tugas dari malaikat untuk memberikan hadiah kepada Tuhan Yesus pada saat Yesus dilahirkan, seperti juga orang Majus, tetapi karena kelalaiannya ia datang terlambat. Oleh sebab itu Befana mendapat hukuman tiap tahun sebelum kelahiran Yesus, ia harus memberikan hadiah sebanyak mungkin kepada anak-anak kecil yang tidak mampu. Kepercayaan ini dianut oleh banyak orang, sehingga pemuka agama di Italia mengambil keputusan agar kepercayaan ini dialihkan ke Sinterklaas. Inilah awal dari kepercayaan bahwa Sinterklaas selalu memberi hadiah kepada anak-anak.

Di negeri Belanda, Santa Klaus dikenali sebagai Sinterklaas. Sinterklaas adalah seorang bisop yang memakai penutup kepala dan mempunyai sebuah buku yang mencatatkan perbuatan baik dan dosa. Dia mempunyai tongkat gembala dan menunggang seekor kuda putih di atas bumbung-bumbung rumah. Sinterklaas mempunyai seorang hamba bernama Black Peter. Di Belanda, anak-anak menyanyikan lagu-lagu di sekitar cerobong kepada Sinterklaas. Black Peter mendengar di atas cerobong itu untuk menentukan sama ada anak-anak itu menyanyikan lagu-lagu yang betul dan menyediakan pemberian-pemberian yang sesuai kepada kuda Sinterklaas, yaitu Karot dan Jerami. Hadiah-hadiah kemudian diberikan kepada anak-anak itu melalui cerobong tersebut.
Ketika kaum kolonialis Belanda tiba di benua Amerika, mereka juga membawa serta uskup Sinterklaas mereka, digambarkan mengenakan kasaya merah, dan mengendarai seekor kuda putih. Figur Sinterklaas Amerika belakangan berangsur-angsur menjadi sebuah Sinterklaas bijaksana. Awalnya, penulis Amerika yaitu Washington Owen dalam drama komedinya (Sejarah New York) melukiskan Sinterklaas sebagai seorang kakek Belanda yang gemuk dan bundar. Tahun 1823, penyair Clement Moore dalam sajak dan lagunya “Kesan St.Nicholas” mendramakan figur Saint Nicholas, itulah kakek Natal (Sinterklaas). Pada tahun 1960-an produser film kartun Thomas Nash melukis seorang kakek Natal (Sinterklaas) yang ramah-tamah dan gemuk sebagai ilustrasi.

Seiring dengan berlalunya waktu, figur Sinterklaas menyebar ke seluruh pelosok dunia. Sejumlah besar negara juga menyimpan legenda yang berhubungan dengannya. Sinterklaas dari Perancis bernama Father Christmas atau Pere Noel, Sinterklass dari Swiss bernama Christkindl atau Christ Child, dan Sinterklaas dari Inggris namanya sama dengan Perancis yaitu Father Christmas, figurnya lebih khidmat dibandingkan dengan Sinterklaas lainnya, sedikit lebih kurus. Dan Sinterklaas dari Amerika Utara adalah mengendarai rusa salju yang menarik kereta luncur membagi-bagikan hadiah.

Lokon Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON – Lagi, Gunung Lokon meletus, Senin (17/12/2012) sekitar pukul 12.12 Wita. Letusan kali ini lagi-lagi membuat warga terkejut, sebab terdengar bunyi dentuman sangat keras dan terlihatnya abu vulkanik hasil letusan menjulang tinggi ke angkasa hingga 3 ribu meter yang mengarah ke wilayah Selatan sesuai arah angin.

Bahkan, jendela kaca di Kantor Sinode GMIM sempat terhempas kuat, meski tak menyebabkan ada yang pecah. “Gunung Lokon meletus dengan tinggi 3 ribu meter pada pukul 12.12 Wita,” ujar Suwarno, petugas Pos Pemantau Gunung Lokon.

Kapten Kavaleri Ahmad Nurdin, Danramil Kota Tomohon mengatakan kondisi masyarakat tetap kondusif, sebab tak ada abu yang jatuh di wilayah Tomohon. “Tapi, kami tetap siaga untuk mengantisipasi ancaman bahaya, sebab supply energi terus berlangsung,” tuturnya.

Lokon tetap dalam status siaga dengan radius bahaya 2,5 Km. “Warga kami minta tetap tenang,” tukas Nurdin.

Menonton Konser Guns N Roses, Jokowi Tak Loncat-loncat

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembawaan kalem agaknya tetap melekat pada diri Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, meski ia sedang menonton konser salah satu grup hard rock AS yang disukainya, Guns N’ Roses. Ia mengaku tak sampai meloncat-loncat ketika menikmati sajian band tersebut di Mata Elang International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (16/12/2012) siang.

“Ya, seneng lah saya tadi nyanyi bareng juga, tapi tidak pakai loncat-loncat lah,” ujar Jokowi ketika ditemui oleh para wartawan di kediamannya, Jalan Taman Surapati, Jakarta Pusat, Minggu (16/12/2012) sore, usai menonton konser itu.

Menurut pria yang ketika menonton konser tersebut mengenakan t-shirt hitam berlambang tengkorak tapi tak bercelana panjang jeans itu, ia kagum atas atraksi yang tersaji dalam konser tersebut. Ia memuji tata panggung serta tata cahaya konser itu dan keteraturan para penonton yang hadir.

Namun, mantan Wali Kota Solo tersebut mengaku sedikit kecewa karena sang istri, Iriana, yang semula ingin ikut menonton, mendadak didera sakit. “Tadi rencananya Ibu mau ikut nonton juga. Tapi, enggak jadi, karena masuk angin,” cerita Jokowi, yang mengaku juga mengagumi band-band lain seperti Lamb of God dan Led Zeppelin.

Meski menggemari Guns N’ Roses sejak lama, Jokowi lagi-lagi menolak permintaan para wartawan untuk menyanyikan salah satu lagu kesukaannya. “Aduh, saya bukan penyanyi, Mas. Saya enggak bisa nyanyi,” ujar Jokowi, yang langsung disambut tawa oleh para wartawan.

Kalahkan Chelsea 1-0, Corinthians Juara Dunia Antarklub 2012

TRIBUNMANADO.CO.ID- Klub asal Brasil, Corinthians, akhirnya mengubur asa klub Inggris, Chelsea, untuk meraih gelar Juara Piala Dunia Antarklub pertama mereka. Di pertandingan final yang digelar di Yokohama Jepang, Minggu (16/12/2012), Corinthians berhasil menaklukkan Chelsea dengan skor tipis 1-0, lewat gol yang dicetak oleh Paulo Guerrero di menit ke-70. Corinthians pun berhasil merebut gelar juara Piala Dunia Antarklub 2012.Chelsea sebenarnya tampil dengan kekuatan terbaiknya, termasuk striker Fernando Torres yang diduetkan dengan Juan Mata di lini depan. Sementara di lini tengah Eden Hazard ditandemkan dengan Frank Lampard sebagai motor tim. Hanya Jhon Terry yang tidak bisa diturunkan lantaran masih cedera.

Namun demikian, Corinthians justru tampil lebih mengejutkan. Meski dari kualitas kebintangan mereka kalah jauh dari Chelsea, namun para pemain Corinthians terlihat lebih kompak dalam membangun serangan.

Peluang pertama diraih Chelsea saat pertandingan memasuki menit ke-10. Adalah Gary Cahill yang nyaris membahayakan gawang Corinthians, saat tendangannya dari jarak dekat masih mampu ditahan kiper Cassio. Corinthians kemudian membalas di menit ke-18. Striker Emerson melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, namun masih bisa ditangkap oleh Petr Cech.

Corinthians juga sempat mendapat peluang emas, saat pergerakan Paolo Guerrero di dalam kotak diakhiri, yang diakhiri dengan tendangan keras, namun berhasil diblok oleh David Luiz. Hingga akhir babak pertama, skor tetap imbang 0-0 untuk kedua tim.

Pertandingan tak banyak berubah di babak kedua. Kedua kubu sama-sama berusaha melancarkan serangan setiap menguasai bola. Chelsea kembali menjadi yang pertama menciptakan peluang di babak kedua, melalui tembakan Frank Lampard (51) dan Eden Hazard (54). Sementara tembakan Lampard terblok, tembakan Hazard dijinakkan Cassio.

Peluang berikutnya diciptakan kubu Corinthians melalui Emerson pada menit ke-55. Namun, tembakan jarak jauh Emerson diblok Cahill. Setelah itu, Corinthians terus menekan. Nyaris tanpa terancam, mereka menciptakan ancaman melalui Paulinho (64) yang meleset dan Danilo (69) yang berujung gol Guerrero.

Selepas menit ke-70, Chelsea memperbaiki koordinasi permainan mereka. Selain bisa mematahkan serangan lawan di tengah jalan, Chelsea juga kembali menemukan konsistensi menciptakan peluang.

Fernando Torres membuka lembaran baru permainan Chelsea dengan tembakan pada menit ke-74, yang meleset dari sasaran. Corinthian belum menciptakan ancaman baru, ketika Torres mencoba peruntungannya pada menit ke-86, yang diantisipasi Cassio.

Di tengah usaha itu, Chelsea mendapatkan masalah berupa kartu merah untuk Cahill pada menit ke-90. Tanpa Cahill, Chelsea mencetak gol melalui Torres pada menit ke-90+2. Namun, gol itu dianulir karena wasit menilai Torres off-side.

Setelah itu hingga laga berakhir, tak ada peluang baru kecuali tembakan Juan Mata pada menit ke-90+5 yang meleset dari sasaran.

Ini Daftar Korban Penembakan di SD Sandy Hook

CONNECTICUT, KOMPAS.com — Kepolisian Negara Bagian Connecticut akhirnya mengeluarkan daftar nama korban penembakan massal yang dilakukan remaja berusia 20 tahun, Adam Lanza, di Sekolah Dasar Sandy Hook, Newton, Connecticut, Jumat (14/12/2012). Saat berita ini diturunkan, semua jenazah telah dikeluarkan dari sekolah.

Berikut ini adalah daftar lengkapnya:

Anak-anak:

  1. Charlotte Bacon, 6
  2. Daniel Barden, 7
  3. Olivia Engel, 6
  4. Josephine Gay, 7
  5. Ana Marquez-Greene, 6
  6. Dylan Hockley, 6
  7. Madeleine Hsu, 6
  8. Catherine Hubbard, 6
  9. Chase Kowalski, 7
  10. Jesse Lewis, 6
  11. James Mattioli, 6
  12. Grace McDonnell, 7
  13. Emilie Parker, 6
  14. Jack Pinto, 6
  15. Noah Pozner, 6
  16. Caroline Previdi, 6
  17. Jessica Rekos, 6
  18. Avielle Richman, 6
  19. Benjamin Wheeler, 6
  20. Allison N. Wyatt, 6

Dewasa:

  1. Rachel Davino (guru), 29
  2. Dawn Hochsprung (kepala sekolah), 47
  3. Anne Marie Murphy (asisten guru), 52
  4. Lauren Russeau (guru), 20
  5. Mary Sherlach (psikolog sekolah), 56
  6. Victoria Soto (guru), 27

Sekolah-sekolah di Amerika Serikat sebenarnya telah menerapkan berbagai lengkah pengamanan untuk melindungi para siswa dan staf. Sekitar 94 persen sekolah dasar mengunci pintu gerbang selama proses belajar-mengajar berlangsung untuk membatasi akses orang yang masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Berdasarkan Kementerian Pendidikan AS, sebanyak 84 persen SMA, 73 persen SMP, dan 51 persen SD menggunakan kamera keamanan untuk memantau aktivitas di sekitar lingkungan sekolah.

Sekolah-sekolah publik di AS juga telah menambah tenaga keamanan serta menggunakan metal detector untuk mencegah tindak kriminal dengan menggunakan senjata api.

Terkait insiden di SD Sandy Hook, wacana peningkatan pengamanan di lingkungan sekolah kembali mengemuka.

Asal-mula Pohon Natal

Kisah Pohon Natal merupakan bagian dari riwayat hidup St. Bonifasius, yang nama aslinya adalah Winfrid. St. Bonifasius dilahirkan sekitar tahun 680 di Devonshire, Inggris. Pada usia lima tahun, ia ingin menjadi seorang biarawan; ia masuk sekolah biara dekat Exeter dua tahun kemudian. Pada usia empatbelas tahun, ia masuk biara di Nursling dalam wilayah Keuskupan Winchester. St. Bonifasius seorang yang giat belajar, murid abas biara yang berpengetahuan luas, Winbert. Kelak, Bonifasius menjadi pimpinan sekolah tersebut.

 

Pada waktu itu, sebagian besar penduduk Eropa utara dan tengah masih belum mendengar tentang Kabar Gembira. St. Bonifasius memutuskan untuk menjadi seorang misionaris bagi mereka. Setelah satu perjuangan singkat, ia mohon persetujuan resmi dari Paus St. Gregorius II. Bapa Suci menugaskannya untuk mewartakan Injil kepada orang-orang Jerman. (Juga pada waktu itu St. Bonifasius mengubah namanya dari Winfrid menjadi Bonifasius). St. Bonifasius menjelajah Jerman melalui pegunungan Alpen hingga ke Bavaria dan kemudian ke Hesse dan Thuringia. Pada tahun 722, paus mentahbiskan St. Bonifasius sebagai uskup dengan wewenang meliputi seluruh Jerman. Ia tahu bahwa tantangannya yang terbesar adalah melenyapkan takhayul kafir yang menghambat diterimanya Injil dan bertobatnya penduduk. Dikenal sebagai “Rasul Jerman”, St. Bonifasius terus mewartakan Injil hingga ia wafat sebagai martir pada tahun 754. Marilah kita memulai cerita kita tentang Pohon Natal.

 

Dengan rombongan pengikutnya yang setia, St. Bonifasius sedang melintasi hutan dengan menyusuri suatu jalan setapak Romawi kuno pada suatu Malam Natal. Salju menyelimuti permukaan tanah dan menghapus jejak-jejak kaki mereka. Mereka dapat melihat napas mereka dalam udara yang dingin menggigit. Meskipun beberapa di antara mereka mengusulkan agar mereka segera berkemah malam itu, St. Bonifasius mendorong mereka untuk terus maju dengan berkata, “Ayo, saudara-saudara, majulah sedikit lagi. Sinar rembulan menerangi kita sekarang ini dan jalan setapak enak dilalui. Aku tahu bahwa kalian capai; dan hatiku sendiri pun rindu akan kampung halaman di Inggris, di mana orang-orang yang aku kasihi sedang merayakan Malam Natal. Oh, andai saja aku dapat melarikan diri dari lautan Jerman yang liar dan berbadai ganas ini ke dalam pelukan tanah airku yang aman dan damai! Tetapi, kita punya tugas yang harus kita lakukan sebelum kita berpesta malam ini. Sebab sekarang inilah Malam Natal, dan orang-orang kafir di hutan ini sedang berkumpul dekat pohon Oak Geismar untuk memuja dewa mereka, Thor; hal-hal serta perbuatan-perbuatan aneh akan terjadi di sana, yang menjadikan jiwa mereka hitam. Tetapi, kita diutus untuk menerangi kegelapan mereka; kita akan mengajarkan kepada saudara-saudara kita itu untuk merayakan Natal bersama kita karena mereka belum mengenalnya. Ayo, maju terus, dalam nama Tuhan!”

 

Mereka pun terus melangkah maju dengan dikobarkan kata-kata semangat St. Bonifasius. Sejenak kemudian, jalan mengarah ke daerah terbuka. Mereka melihat rumah-rumah, namun tampak gelap dan kosong. Tak seorang pun kelihatan. Hanya suara gonggongan anjing dan ringkikan kuda sesekali memecah keheningan. Mereka berjalan terus dan tiba di suatu tanah lapang di tengah hutan, dan di sana tampaklah pohon Oak Kilat Geismar yang keramat. “Di sini,” St. Bonifasius berseru sembari mengacungkan tongkat uskup berlambang salib di atasnya, “di sinilah pohon oak Kilat; dan di sinilah salib Kistus akan mematahkan palu sang dewa kafir Thor.”

 

Di depan pohon oak itu ada api unggun yang sangat besar. Percikan-percikan apinya menari-nari di udara. Warga desa mengelilingi api unggun menghadap ke pohon keramat. St. Bonifasius menyela pertemuan mereka, “Salam, wahai putera-putera hutan! Seorang asing mohon kehangatan api unggunmu di malam yang dingin.” Sementara St. Bonifasius dan para pengikutnya mendekati api unggun, mata orang-orang desa menatap orang-orang asing ini. St. Bonifasius melanjutkan, “Aku saudaramu, saudara bangsa German, berasal dari Wessex, di seberang laut. Aku datang untuk menyampaikan salam dari negeriku, dan menyampaikan pesan dari Bapa-Semua, yang aku layani.”

 

Hunrad, pendeta tua dewa Thor, menyambut St. Bonifasius beserta para pengikutnya. Hunrad kemudian berkata kepada mereka, “Berdirilah di sini, saudara-saudara, dan lihatlah apa yang membuat dewa-dewa mengumpulkan kita di sini! Malam ini adalah malam kematian dewa matahari, Baldur yang Menawan, yang dikasihi para dewa dan manusia. Malam ini adalah malam kegelapan dan kekuasaan musim dingin, malam kurban dan kengerian besar. Malam ini Thor yang agung, dewa kilat dan perang, kepada siapa pohon oak ini dikeramatkan, sedang berduka karena kematian Baldur, dan ia marah kepada orang-orang ini sebab mereka telah melalaikan pemujaan kepadanya. Telah lama berlalu sejak sesaji dipersembahkan di atas altarnya, telah lama sejak akar-akar pohonnya yang keramat disiram dengan darah. Sebab itu daun-daunnya layu sebelum waktunya dan dahan-dahannya meranggas hingga hampir mati. Sebab itu, bangsa-bangsa Slav dan Saxon telah mengalahkan kita dalam pertempuran. Sebab itu, panenan telah gagal, dan gerombolan serigala memporak-porandakan kawanan ternak, kekuatan telah menjauhi busur panah, gagang-gagang tombak menjadi patah, dan babi hutan membinasakan pemburu. Sebab itu, wabah telah menyebar di rumah-rumah tinggal kalian, dan jumlah mereka yang tewas jauh lebih banyak daripada mereka yang hidup di seluruh dusun-dusunmu. Jawablah aku, hai kalian, tidakkah apa yang kukatakan ini benar?” Orang banyak menggumamkan persetujuan mereka dan mereka mulai memanjatkan puji-pujian kepada Thor.

 

Ketika suara-suara itu telah reda, Hunrad mengumumkan, “Tak satu pun dari hal-hal ini yang menyenangkan dewa. Semakin berharga persembahan yang akan menghapuskan dosa-dosa kalian, semakin berharga embun merah yang akan memberi hidup baru bagi pohon darah yang keramat ini. Thor menghendaki persembahan kalian yang paling berharga dan mulia.”       

 

Dengan itu, Hunrad menghampiri anak-anak, yang dikelompokkan tersendiri di sekeliling api unggun. Ia memilih seorang anak laki-laki yang paling elok, Asulf, putera Duke Alvold dan isterinya, Thekla, lalu memaklumkan bahwa anak itu akan dikurbankan untuk pergi ke Valhalla guna menyampaikan pesan rakyat kepada Thor. Orang tua Asulf terguncang hebat. Tetapi, tak seorang pun berani berbicara.

 

Hunrad menggiring anak itu ke sebuah altar batu yang besar antara pohon oak dan api unggun. Ia mengenakan penutup mata pada anak itu dan menyuruhnya berlutut dan meletakkan kepalanya di atas altar batu. Orang-orang bergerak mendekat, dan St. Bonifasius menempatkan dirinya dekat sang pendeta. Hunrad kemudian mengangkat tinggi-tinggi palu dewa Thor keramat miliknya yang terbuat dari batu hitam, siap meremukkan batok kepala Asulf yang kecil dengannya. Sementara palu dihujamkan, St. Bonifasius menangkis palu itu dengan tongkat uskupnya sehingga palu terlepas dari tangan Hunrad dan patah menjadi dua saat menghantam altar batu. Suara decak kagum dan sukacita membahana di udara. Thekla lari menjemput puteranya yang telah diselamatkan dari kurban berdarah itu lalu memeluknya erat-erat.  

 

St. Bonifasius, dengan wajahnya bersinar, berbicara kepada orang banyak, “Dengarlah, wahai putera-putera hutan! Tidak akan ada darah mengalir malam ini. Sebab, malam ini adalah malam kelahiran Kristus, Putera Bapa Semua, Juruselamat umat manusia. Ia lebih elok dari Baldur yang Menawan, lebih agung dari Odin yang Bijaksana, lebih berbelas kasihan dari Freya yang Baik. Sebab Ia datang, kurban disudahi. Thor, si Gelap, yang kepadanya kalian berseru dengan sia-sia, sudah mati. Jauh dalam bayang-bayang Niffelheim ia telah hilang untuk selama-lamanya. Dan sekarang, pada malam Kristus ini, kalian akan memulai hidup baru. Pohon darah ini tidak akan menghantui tanah kalian lagi. Dalam nama Tuhan, aku akan memusnahkannya.” St. Bonifasius kemudian mengeluarkan kapaknya yang lebar dan mulai menebas pohon. Tiba-tiba terasa suatu hembusan angin yang dahsyat dan pohon itu tumbang dengan akar-akarnya tercabut dari tanah dan terbelah menjadi empat bagian.

 

Di balik pohon oak raksasa itu, berdirilah sebatang pohon cemara muda, bagaikan puncak menara gereja yang menunjuk ke surga. St. Bonifasius kembali berbicara kepada warga desa, “Pohon kecil ini, pohon muda hutan, akan menjadi pohon kudus kalian mulai malam ini. Pohon ini adalah pohon damai, sebab rumah-rumah kalian dibangun dari kayu cemara. Pohon ini adalah lambang kehidupan abadi, sebab daun-daunnya senantiasa hijau. Lihatlah, bagaimana daun-daun itu menunjuk ke langit, ke surga. Biarlah pohon ini dinamakan pohon kanak-kanak Yesus; berkumpullah di sekelilingnya, bukan di tengah hutan yang liar, melainkan dalam rumah kalian sendiri; di sana ia akan dibanjiri, bukan oleh persembahan darah yang tercurah, melainkan persembahan-persembahan cinta dan kasih.”  

 

Maka, mereka mengambil pohon cemara itu dan membawanya ke desa. Duke Alvold menempatkan pohon di tengah-tengah rumahnya yang besar. Mereka memasang lilin-lilin di dahan-dahannya, dan pohon itu tampak bagaikan dipenuhi bintang-bintang. Lalu, St. Bonifasius, dengan Hundrad duduk di bawah kakinya, menceritakan kisah Betlehem, Bayi Yesus di palungan, para gembala, dan para malaikat. Semuanya mendengarkan dengan takjub. Si kecil Asulf, duduk di pangkuan ibunya, berkata, “Mama, dengarlah, aku mendengar para malaikat itu bernyanyi dari balik pohon.” Sebagian orang percaya apa yang dikatakannya benar; sebagian lainnya mengatakan bahwa itulah suara nyanyian yang dimadahkan oleh para pengikut St. Bonifasius, “Kemuliaan bagi Allah di tempat mahatinggi, dan damai di bumi; rahmat dan berkat mengalir dari surga kepada manusia mulai dari sekarang sampai selama-lamanya.”

 

Sementara kita berkumpul di sekeliling Pohon Natal kita, kiranya kita mengucap syukur atas karunia iman, senantiasa menyimpan kisah kelahiran Sang Juruselamat dalam hati kita, dan menyimak nyanyian pujian para malailat. Kepada segenap pembaca, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Natal yang penuh berkat dan sukacita!
Sejarah Pohon Natal
Pemasangan pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik, di tengah kota atau di tempat-tempat umum pun menjadi pemandangan biasa menjelang Natal. Salah satu yang terbesar adalah pohon yang ada di Rockefeller Center di 5th Avenue New York AS…..
.

.

Menurut sebuah legenda, ada seorang pendeta Inggris bernama St. Boniface yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tsb dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.
.

A novel based on the legend of St Boniface and the first Christmas tree.

.
Sedangkan sejarah pohon natal yang banyak disepakati itu sendiri dimulai dari Jerman. Konon Bangsa Jerman kuno memiliki kebiasaan memasang batang pohon (lengkap dengan cabang-cabang dan daun-daunnya) di tempat tinggal mereka untuk mengusir ‘bad spirit’, dan sebagai simbol agar musim semi cepat tiba. Kebiasaan ini telah dimiliki pada zaman dahulu bahkan sebelum kitab-kitab suci dibawa oleh para nabi.
.
Pada saat Kristen menyebar di Jerman, gereja tidak menyukai kebiasaan tersebut dan melarangnya. Sekitar abad ke-12, seorang pemilik bakery memiliki ide untuk menaruh batang pohon tersebut dalam keadaan terbalik dan hal ini disetujui oleh gereja katolik.
.
Setelah Protestan muncul, Martin Luther King mempopulerkan dengan posisi natural seperti pohon pada umumnya dan dihiasi dengan lilin-lilin untuk menunjukkan pada anak-anaknya bagaimana bintang-bintang berkilauan di langit yang kelam. Ia begitu terkesan akan keindahan suasana Natal dan bertaburannya bintang diatas pohon cemara disekitar rumahnya, sehingga ia berusaha untuk mengalihkan suasana Natal ini ke dlm rumahnya dgn cara mendekorasi pohon cemara tsb menjadi pohon Natal. Dan seiring dengan waktu, pohon natal pun didekorasi dengan hiasan-hiasan menarik seperti lampu-lampu, angel, bahkan cokelat dan apel.
.

Martin Luther and the Christmas Tree, 1521.

.
Pertama kali pohon Natal tercantum secara tertulis di Elsas pada th 1520 sedangkan lukisan tertua yg menggambarkan pohon natal dihias berasal dari th 1579. Baru di th 1850 pohon Natal itu merambat menjadi tradisi di seluruh dunia.
.

The German Christmas-Tree in The Eighteenth Century.

.
Secara tradisional, Pohon Natal di Jerman dipasang dan dihias pada tanggal 24 Desember saat malam natal, hingga setelah dua belas hari yakni tanggal 6 Januari tahun berikutnya.
.

Germany Christmas Tree

.
Pohon Natal pertama di Inggris datang karena raja Georgian yang berasal dari Jerman. Pada saat itu rakyat Inggris kurang bersimpati pada monarki Jerman sehingga trend tersebut tidak merakyat di kalangan mereka.
.

Hiasan Pohon Natal

.
Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah. Dari catatan yang ada, orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an. Tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kebiasaan memasang pohon natal pertama kali di Amerika dipopulerkan oleh tentara Jerman Hessian.
.

Queen Victoria, Prince Albert and family gathered around the Christmas Tree 
at Windsor Castle, London News, 1848

.
Pada tahun 1846 ratu Victoria dan pangeran Jermannya, Albert digambarkan oleh London News berdiri beserta kedua anak mereka mengelilingi pohon natal. Karena ratu Victoria sangat populer di hati rakyat, segeralah pohon natal menjadi trend di kalangan rakyat Inggeris bahkan menyebar hingga ke pantai timur Amerika. Pohon natal pertama di Amerika konon bermula di Pennsylvania yang dipopulerkan oleh pendatang yang berasal dari Jerman .

.

 Jenis-jenis pohon natal yang biasa digunakan di Eropa:
Silver Fir : Abies alba (the original species)

.
Silver Fir : Abies alba (the original species)
Nordman Fir : Abies nordmanniana
Noble Fir : Abies procera
Norway spruce : Picea abies (the cheapest)
Serbian spruce : Picea omorika
Scots Pine: Pinus sylvestris
.

Norway spruce : Picea abies (the cheapest)

.
Jenis-jenis pohon natal yang biasa digunakan di Amerika :
Balsam Fir : Abies balsamea
Fraser Fir : Abies fraseri
Grand Fir : Abies grandis
Noble Fir : Abies procera
Red Fir : Abies magnifica
Douglas Fir : Pseudotsuga menziesii
Scots Pine: Pinus sylvestris
Stone Pine : Pinus pinea
.

Red Fir : Abies magnifica

.
Pohon Natal itu sendiri bukanlah suatu keharusan di gereja maupun di rumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain “evergreen”. Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan “hidup kekal”, sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya. Esensi filosofi itulah yang diambil oleh Martin Luther saat melihat pohon cemara di tengah musim salju.
.
Filosofi inilah yang diabaikan oleh beberapa aliran Kristen Fundamentalis yang melarang pohon natal di gereja mereka. Hal ini disebabkan mereka selalu menggunakan dasar tertulis alkitabiah. Bila tidak ada di Alkitab maka haram bagi mereka, termasuk ucapan selamat idul fitri atau ucapan yang tidak kristiani lainnya. Padahal tidak selamanya yang tidak tertulis di Alkitab itu haram. Bukankah orang dinilai tidak dari penampilan luarnya, tapi dari hatinya.
.

Perayaan Natal serasa belum lengkap tanpa Pohon Natal
.
Hingga saat ini, perayaan Natal yang identik dengan pohon natal tak bisa dilepaskan dalam perayaan untuk menyambut hari Kelahiran Tuhan Yesus. Namun pohon natal hanya lah sebagai symbol, jangan sampai hanya karena pohon natal saja kita tidak merenungi dan menghayati arti dari natal itu sendiri. Dan janganlah pohon natal dijadikan alat untuk saling beradu sombong karena ada anggapan bahwa gereja yang menggunakan pohon natal yang bagus akan mendapat pujian dari para jemaatnya.
.

Jadi, Pohon Natal itu hanyalah hiasan untuk menyemarakkan Natal seperti halnya saudara-saudara muslim kita memakai Ketupat pada saat Lebaran.

FIFA, Tolong Hukum Kami

Dua hari setelah tragedi Stadion Heysel Belgia yang menewaskan 39 suporter di final Liga Champions, FA Inggris dengan dukungan Perdana Menteri Margaret Thatcher mengeluarkan keputusan keras (31 Mei 1985). Mereka melarang seluruh klub Inggris bermain di Eropa.

FA sadar dan mau mengakui bahwa sepak bola Inggris ketika itu penuh dengan masalah, terutama kekerasan suporter (hooliganisme). “Kita harus membersihkan sepak bola dalam negeri dari hooliganisme, baru setelah itu mungkin kita bisa bermain lagi di luar negeri,” kata Thatcher ketika itu.

UEFA sendiri kala itu hanya menghukum Liverpool yang dinilai tak mampu mengendalikan suporternya di Belgia. Tetapi FA meminta dan menyatakan hukuman diterapkan kepada seluruh klub Inggris dengan durasi yang lebih panjang: 5 tahun.

Hebatnya, tidak satu pun klub Inggris protes. Tidak Manchester United, Arsenal, Southampton, Everton, atau siapa pun. Tidak ada ucapan: “Mengapa kami ikut disalahkan, bukankah hanya Liverpool yang terkait tragedi itu?” Ini menandakan, klub juga sadar bahwa sepak bola mereka, khususnya saat itu, penuh masalah.

Masalah. Itulah yang dimiliki dunia sepak bola Indonesia sementara ini. Masalah yang sudah terjadi dalam dua dekade. Tetapi para pengelola sepak bola negeri ini begitu jumawa dan mati-matian mempertahankan atau memperebutkan PSSI. Bila dipikir menggunakan akal sehat, konflik ini tidak logis.

Memperebutkan ladang minyak dan emas bisa dipahami karena ada peluang keuntungan yang besar di sana. Tetapi memperebutkan pengelolaan sepak bola Indonesia yang tidak berprestasi, tidak membanggakan, serta penuh keributan dan penganiayaan wasit atau pemain? Patut dipertanyakan.

Konflik sepak bola Indonesia dimulai sejak kemunculan Liga Prima Indonesia (IPL). Secara umum, IPL memiliki konsep dan manajemen pertandingan yang ideal beserta pendekatan statistik. Pertandingan digelar di akhir pekan. Sesekali di tengah pekan.

Konfigurasi pertandingan IPL tidak berantakan seperti Liga Super Indonesia (ISL) yang dengan ngawur biasa menggelar pertandingan sepanjang minggu, termasuk di hari dan jam kerja. Tapi konsep pertandingan saja tak cukup karena secara tatanan tidak tepat. Desain besar IPL tak cukup untuk mendapat kredit bagus.

Lalu, rezim PSSI pimpinan Nurdin Halid (NH) tidak mengakui IPL. Dia dianggap kompetisi sempalan sehingga diadukan ke FIFA. IPL pun terpaksa berhenti di tengah jalan karena dihentikan oleh Komite Normalisasi yang dirujuk FIFA untuk menyelesaikan konflik.

Lanjutan cerita seperti sinetron yang mudah ditebak. Rezim pengusung IPL (Djohar Arifin) melakukan balas dendam saat berhasil menduduki kursi kepengurusan PSSI. Mereka mencuci bersih produk rezim lama PSSI, termasuk ISL.

Inilah lingkaran konflik berikutnya. PSSI rezim baru memang keliru melangkah. Mereka gagal merawat luka yang belum kering. Ironisnya, mereka pun lebih senang meladeni KPSI ketimbang mengurus sepak bola sendiri. Kloning sebagian kecil klub ISL bernama besar, apa pun alasan dan kronologisnya, menjadi senjata makan tuan yang sangat empuk.

PSSI memang tak mahir menyikapi konflik yang terjadi. Mereka memanggil para pemain ISL ke timnas. Mereka mau mengambil para pemainnya, tetapi tidak menjelaskan posisi klub dan ISL-nya di dalam yurisdiksi PSSI.

Makin runyam, rival PSSI adalah mereka yang sudah pengalaman dalam “bermain”. KPSI mampu menggoreng isu, terutama menggunakan media lingkaran internal. Mereka ahli memainkan opini (spin doctor) dan mahir menggunakan metode psikologi terbalik (reverse psychology). Pendeknya, KPSI punya modal cukup untuk bertempur dan sekaligus “mengalahkan” PSSI.

Lalu, apakah KPSI benar-benar pintar mengelola sepak bola? Sayang sekali, sama sekali tidak! KPSI yang dulunya adalah rezim lama PSSI juga mandul menghasilkan prestasi yang bisa dibanggakan. Pada zaman mereka, sepak bola Indonesia lebih sering diwarnai keributan.

ISL selalu dihiasi olahraga “bela diri”. Bahkan permainan brutal masih mudah ditemui sampai sekarang. Bukti terbaru terjadi ketika Persisam Samarinda bertemu Mitra Kukar di Inter Island Cup 2012 awal Desember lalu. Di zaman PSSI lama, sepak bola jadi praktik dagang sapi.

KPSI tak pernah berniat membangun sepak bola. Mereka hanya perlu sepak bola sebagai kendaran politik praktis dengan memanfaatkan basis pendukung klub sebagai lumbung suara.

Sepak bola Indonesia memang salah sejak awal, sejak lama. Masuknya orang-orang pemerintah (daerah) dan partai politik ke dalam tatanan kepengurusan, termasuk klub, tak pernah dibenahi. Andai ada usaha membenahi, itu hanya sekadar pencitraan.

Dengan segala masalah mendasar itu, memang ada baiknya FIFA menghukum Indonesia. Atau bila mengaca pada Inggris di tahun 1985, sepak bola Indonesia menghukum dirinya sendiri.

Mendapat sanksi tidak akan merugikan, toh sepak bola Indonesia juga kering prestasi dalam 2 dekade terakhir. Menutup diri bukan berarti Indonesia tidak bisa membangun sepak bola di dalam negeri. Kompetisi masih bisa berjalan seperti biasa. Penonton masih bisa hadir. Pedagang di sekitar stadion masih mungkin mencari nafkah. Hukuman FIFA hanya akan membuat timnas dan klub Indonesia tidak dapat bermain dengan tim asing di mana pun.

Tetapi konon sanksi malah akan menguntungkan KPSI karena mereka jadi punya kambing hitam. Di sinilah suporter dan pemangku kepentingan sepak bola Indonesia harus memainkan peran. Ayo tuntut pengelolaan sepak bola yang benar.

Mintalah hiburan dan pertunjukan pertandingan bermartabat. Bukan yang asal tebas kaki dan main pukul tanpa dihukum wasit. Mintalah klub untuk berbenah. Bahkan bila perlu, ajukan mosi tak percaya dengan absen ke stadion (meski ini sangat sulit diharapkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan).

Bila penonton, suporter atau mereka yang di luar kepengurusan ikut membiarkan sepak bola Indonesia terus memburuk, maka lebih baik sepak bola Indonesia dilipat.

Tutup saja sepak bola prestasi Indonesia. Menyerahkan sepak bola Indonesia ke tangan mereka yang tengah berkonflik saat ini sungguh hanya kesia-siaan.


Guns N Roses Akan Guncang Senayan Kira-kira Tiga Jam

JAKARTA, KOMPAS.com — Ikon hard rock dunia asal AS, Guns N’ Roses (GN’R), akan menggucang Lapangan D Senayan, Jakarta, Sabtu (15/12/2012) malam, selama kira-kira tiga jam. Hal itu diungkapkan oleh pihak penyelenggara Guns N’ Roses Live in Jakarta, yang mempelajari dua konser mereka sebelumnya yang digelar di India dan China.

“Kalau lihat konser tur sebelumnya, ya tiga jam, dan, kalau lihat set list-nya, bervariasi, bergantung yang dipilih. Ada 30 sampai 39 lagu, ada jamming-nya,” kata Praditya Sutrisno dari Indika Production, promotor konser itu dalam jumpa pers di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2012).

Karena itu, Praditya berharap band yang kini terdiri dari Axl Rose (vokal), DJ Ashba (gitar), Richard Fortus (gitar), Ron “Bumblefoot” Thal (gitar), Dizzy Reed (keyboard), Chris Pitman (keyboard), Tommy Stinson (bas), dan Frank Ferrer (drum) tersebut tak sampai ngaret untuk memulai aksi mereka.

“GN’R (Guns N’ Roses) memang terkenal suka telat. Tapi, kami beruntung. Kalau lihat review pas tampil di India dan China itu, mereka on time. di India sih gitu,” kata Praditya. “Kalau di Jakarta, sudah kami imbau. Di Jakarta ada hal-hal yang perlu diperhatikan (seperti izin keramaian dan penggunaan tempat). Kalau memang mau perform tiga jam, ya hitung sendiri lah,” lanjutnya.

Apa yang diharapkan oleh promotor konser tersebut agaknya bisa dipahami oleh pihak Guns N’ Roses. “So far diterima baik, ngerti. Mereka akan lakukan yang terbaik untuk on time. Ini band profesional. Pengin mengalami malam Minggu yang mantap, kami mau bikin surprise,” ujar Praditya.

27 Orang Tewas dalam Penembakan di Sekolah Dasar AS

NEW YORK, KOMPAS.com – Setidaknya 27 orang tewas, termasuk 18 anak-anak, dalam tragedi penembakan mematikan di sebuah sekolah dasar di Connecticut, AS, Jumat (14/12).

Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Connecticut, Paul Vance, tidak memberikan rincian, tetapi menegaskan “penembakan telah terjadi.”

CBS News yang mengutip sumber dari para penegak hukum mengatakan 27 orang tewas, termasuk 18 anak-anak, dalam peristiwa itu.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama telah diberitahu tentang penembakan itu dan Obama mengikuti perkembangannya.

Media lokal mengutip sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan bahwa seorang pria bersenjata tewas di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, sebelah timur laut New York City.

Polisi menyerbu ke lingkungan sekolah itu setelah penembakan terjadi, sementara daerah sekitar sekolah di tutup, kata polisi dan media setempat.

Sejumlah laporan juga mengatakan setidaknya seorang guru terluka, sementara surat kabar Newtown Bee mengatakan seorang siswa dibawa keluar dari sekolah dengan kondisi luka yang tampak serius.

Sebuah foto di situs web Bee memperlihatkan para petugas mengarahkan lebih dari belasanan anak yang tampak sangat ketakutan ke area tempat parkir. Foto lain menunjukkan para petugas berkumpul di jalan yang sepi di dekatnya.

Penembakan mematikan merupakan kejadian biasa di tempat-tempat umum AS, yang sering berakhir hanya ketika pria bersenjata itu ditembak atau bunuh diri. Selasa lalu, seorang pria dengan senapan semi-otomatis menyerbu sebuah pusat perbelanjaan di Oregon. Ia menewaskan dua orang dan  kemudian bunuh dirinya sendiri.

Dalam insiden baru-baru ini yang paling terkenal, yang terjadi pada Juli, James Holmes yang berusia 24 tahun menewaskan 12 orang dan melukai 58 orang lain ketika ia melepaskan tembakan pada saat pemutaran perdana film Batman yang terbaru di Aurora, Colorado.

Bulan lalu, seorang pria bersenjata bernama Jared Loughner dipenjara seumur hidup karena membunuh enam orang di Tucson, Arizona pada Januari 2011 dalam sebuah serangan yang menyasar anggota Kongres, Gabrielle Giffords. Korban yang ditembak di kepala dari jarak dekat itu selamat.

Meski ada sejumlah tragedi semacam itu, dukungan bagi adanya undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat masih terbelah. Banyak orang Amerika menentang pembatasan terhadap apa yang mereka anggap sebagai hak konstitusional untuk memiliki senjata api di rumah.

KISAH ASAL MULA LUCIFER

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap. Dan terang itu adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang, sehingga dia juga dinamai dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.


Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan Allah pada hari pertama. Makhluk Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi tempat yang istimewa untuk menjadi pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya adalah gelap gulita dan Allah berada dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya membuat alam semesta ini beraksi, setelah Allah memutuskan untuk menciptakannya. Namun dia tidak selalu bersama-sama dengan Allah. Dan dia bukanlah Allah. Dan ini adalah kata-katanya.

Aku, Lucifer, putera Fajar, terang yang telah memberi nuansa baru pada kegelapan. Sebagaimana tugasku menjadi pengawas bumi. Pekerjaanku sehari-hari adalah melakukan perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi. Sebagaimana Allah telah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan pada hari keenam , maka berkuasalah aku atas mereka. Akulah pemimpin mereka, sejak mula, sampai suatu hari, Allah berfirman kepada kami, para malaikat-malaikatNya: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Aku yang termasuk dalam malaikat-malaikat Allah bertanya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”. Tuhan berfirman:”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Aku, Lucifer, yang selama ini mendapat kepercayaan dari Allah, memang ada sedikit rasa kecewa. Setelah sekian lama aku selalu sungguh-sungguh bertasbih memuji Allah, namun kedudukanku akan diambil dan dialihkan kepada manusia. Allah berkehendak menggantikan tugasku di bumi dan menyerahkan kepada seorang manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Allah berkehendak agar manusia dipimpin oleh manusia pula. Tapi biarlah, aku hanya berpegang kepada Allah bahwa Dia mengetahui segala-galanya.

Kemudian Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Dan Allah menamainya Adam.

Aku, Lucifer, hadir waktu penciptaan manusia. Masih terngiang-ngiang di telingaku ketika Allah berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Allah mengambil tanah dari bumi, dibentuknya manusia itu dan dihembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Dan dengan demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Sebetulnya aku kagum pada karya ciptaan Allahku ini, manusia yang baik bentuknya. Bukankah Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah sendiri? Dan betapa enaknya manusia itu, Allah juga menyediakan tempat yang nyaman baginya. Allah telah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Kalau seandainya aku diperlakukan seperti itu, alangkah bersyukurnya aku.

Betapa Allah sungguh-sungguh mencintai manusia, makhluk ciptaan yang dibuat berdasarkan gambarNya, kadang membuat aku iri. Terus terang saja, tak pernah Allah sedemikian dekat dengan ciptaanNya yang lain. Allah kemudian menempatkan manusia itu ke dalam taman Eden agar dia mengusahakan dan memelihara taman itu.

Yang aku lihat bukanlah fatamorgana dan bukanlah ilusi. Ternyata tak beralasan bahwa kami dulu menyangsikan, bahwa manusia itu akan menjadi orang yang akan membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah. Dan memang benar, Allah maha mengetahui.

Namun, dalam hati kecilku, masih terbersit satu perasaan ragu-ragu atas manusia itu. Bisakah ia menjadi seorang khalifah di bumi? Taman Eden ini bukanlah bumi yang sesungguhnya. Bumi yang sesungguhnya adalah bumi yang harus dikerjakan dengan susah payah. Mengenai bumi yang sesungguhnya ini aku tahu betul, karena aku sering menjelajahinya. Tapi semua perkara ini, aku pendam dalam hati.

Suatu hari, aku bersama malaikat yang lain berkumpul di taman itu. Roh Allah hadir di taman itu. Dan manusia itu sedang dalam kesendiriannya. Allah menjumpai Adam, manusia itu, dan Dia mengajarkan kepadanya nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang yang benar!” Jawab kami:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan” Lalu Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Dan Adam memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan.

Kami bisa merasakan, betapa Allah menyayangi manusia itu. Dan, Allah menciptakan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Allah membuat manusia itu tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Kalau saja aku bisa ceritakan keindahan taman Eden itu secara rinci. Sebuah tempat yang begitu indah dan damai. Penuh dengan berbagai binatang dan semuanya yang berada dalam taman ini hidup dengan rukun. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Serigala tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa makan rumput bersama-sama. Tidak ada yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap taman itu. Dan aku, Lucifer, Putera Fajar, melihat semuanya itu dan bersama malaikat lain memuji-muji Allah.

Sungguh, seandainya engkau pernah berada di taman Eden. Tentu tak akan ingin pergi kemana-mana lagi. Memang, ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku, Lucifer, yang selama ini selalu taat dan memuliakan Allah, ada rasa iri kepada manusia itu. Bukan saja karena dia akan menggantikan tugasku sebagai khalifah di bumi, tetapi belum apa-apa, sudah diberikan kenikmatan tiada tara kepadanya. Sementara aku, yang pertama kali diciptakan olehNya, tak
pernah diberi kenikmatan seperti ini.

Taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu, wahai manusia.

Memang Allah pernah berfirman pula kepadaku: “Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa. Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, Allah mereka.” Aku sungguh melihat, betapa Allah menyayangi dan memanjakan manusia itu.

Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Di taman itu ada pohon-pohon aras, juga ada pohon sanobar dan pohon berangan. Waktu itu, segala pohon-pohon yang ada di taman Allah tiada yang dapat disamakan dengan pohon lain mengenai keelokannya.

Ada sebuah sungai yang mengalr dan membasahi taman itu. Kami menyebutnya sebagai sungai air kehidupan. Dan sungai yang ada di taman Eden itu mengalir terus ke bumi dan menjadi empat cabang. Sungai ini sendiri jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah. Sekali meminum air kehidupan dari sungai itu, maka tidak akan haus lagi.

Allah berfirman kepada manusia itu: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.”

Manusia itu berkata kepada Allah: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” Memang, merekalah orang-orang kudus yang ada pertama kali di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaan Allah.

Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik. Lalu Allah memberi perintah ini kepada manusia itu: “Hai Adam, diamilah taman ini oleh kamu dan isterimu, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai. Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu dekati pohon ini dan janganlah kaumakan buahnya, yang akan menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Dan Kutegaskan kepadamu, Kularang kamu memakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Adam mendengar perintah Allah dengan penuh sujud. Tapi setelah itu, aku mendengar pembicaraan dia dengan istrinya, Hawa, soal mati itu. Mereka bertanya-tanya sendiri, apa yang dimaksudkan mati oleh Allah. Sebab mereka selama ini tidak mengenal arti kematian. Memang, Allah waktu itu belum pernah mengemukakan tentang kematian kepada mareka, bahwa semua makhluk ciptaan Allah pasti akan mati. Tidak terkecuali aku, Lucifer, malaikat terang ciptaan Allah yang pertama. Namun mereka enggan menanyakan langsung kepada Allah.

Sungguh, tak akan kekurangan apapun juga bila tinggal di taman itu. Di tempat yang damai ini orang tidak perlu lagi mengejar kekudusan, sebab tempat itu sudah kudus. Dan dengan kekudusan kita akan dapat melihat Allah.

Manusia itu memuji-muji Allah: “Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dalam kematian, dan tidak membiarkan kami melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa.”

Dari kejauhan aku, Lucifer, beringsut pergi. Ah, betapa senangnya manusia itu. Allah maha mengetahui apa yang akan terjadi. Bukankah Allah tahu apa yang terbaik? Kubentangkan kedua sayapku, terbang ke angkasa dan kembali menjelajahi bumi untuk melihat-lihat keadaan di sana. Dalam hatiku aku berkata, hai manusia lihatlah, inilah bakal tanah yang akan diserahkan kepadamu. Tanah yang permai dan kudus. Dan dalam diriku ada sedikit rasa sedih, suatu saat nanti harus rela menyerahkan semua ini kepada manusia itu.

Tapi, aku percaya, Allah maha mengetahui dan maha bijaksana.

Ke bagian kedua

Pada suatu hari datanglah para malaikat Allah menghadap Allah dan di antara mereka datanglah juga aku, Lucifer. Dan Allah duduk di takhtaNya yang nampak bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu dipersiapkan bagi dua puluh empat malaikat utama, termasuk aku.

Kami semua memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala. Rambut kami semua memang putih bersinar-sinar, sehingga kami juga sering disebut dengan “dua puluh empat tua-tua”. Kami inilah yang sering disebut para allah dan para pengamat (watchers). Kami berkumpul di Taman Eden, dekat sumber sungai air kehidupan, tempat di mana takhta Allah ada. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal, di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Dari dua puluh empat malaikat, ada tiga malaikat utama, yakni aku sendiri, Mikhael dan Gabriel. Sementara sisanya dua puluh satu malaikat berada di bawah kami bertiga, di mana masing-masing memimpin tujuh malaikat. Aku membawahi tujuh malaikat, Mikhael membawahi tujuh malaikat dan demikian pula dengan Gabriel. Jadi jumlah keseluruhannya adalah dua puluh empat malaikat. Tujuh adalah angka yang istimewa bagi Allah.

Seperti biasa, bertanyalah Allah kepadaku: “Dari mana engkau?” Lalu jawabku kepada Allah: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Kemudian setelah itu Allah berkata kepada kami semua, para malaikat-malaikatNya, “Tidakkah engkau memperhatikan hambaKu, Adam? Tiada ciptaan lain yang sesempurna dia.”

Kami semua bersorak memuji-muji Allah: “Kudus, kudus, kuduslah Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Dan kemudian tersungkurlah kami semua di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan kami menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan kami melemparkan mahkota kami di hadapan takhta itu, sambil berkata: “Ya Tuhan Allah dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.”

Bersamaan dengan itu terdengarlah suara semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!”

Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening. Kami semua bangkit berdiri kembali. Kemudian Allah memanggil Adam dan berkata kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu semua kepada Adam.”

Aku, Lucifer, terkejut mendengar perintah itu. Bukankah hanya kepada Allah aku boleh bersujud? Mengapa Allah memperintahkan kami untuk sujud kepada Adam? Dalam hatiku tak bisa menerima perintah ini. Terlebih sebelumnya, aku memang memendam suatu perkara tentang Adam ini.

Malaikat Mikhael dan Gabriel langsung bersujud kepada Adam, diikuti dengan malaikat-malaikat yang dipimpin oleh mereka. Sementara aku, masih diam termangu-mangu. Rupanya, ketujuh malaikat yang berada dalam kelompokku menunggu apa yang hendak aku perbuat. Aku memandang kepada Allah, dan Allah juga memandang ke arahku. Aduh, sungguh aku tak kuat memandangNya.

Kemudian Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu”.

Aku, Lucifer, terkejut mendapat pertanyaan itu dan untuk beberapa saat menjadi bingung. Kalau aku jawab, bahwa aku hanya mau sujud kepada Allah, bukankah Dia yang memerintahkan aku untuk bersujud kepada manusia itu. Tapi kalau aku sujud kepada manusia itu, berarti aku melanggar perintahNya bahwa hanya boleh sujud kepadaNya saja. Jawaban apa yang harus aku berikan?

Allah memandang ke arahku dan menanti jawaban yang keluar dari mulutku. Entah kenapa, waktu itu, secara tak sadar aku berkata: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. Sebenarnya, pertama kali aku menjawab itu, bukan karena manusia itu dibuat dari tanah
sehingga aku tidak mau sujud, namun aku tidak mau sujud selain kepada Allah.

Tapi Allah berfirman lagi: “Sujudlah kepada Adam!”

Aku kemudian memberanikan diri untuk bertanya: “Mengapa aku harus bersujud kepada Adam?”

Allah menjawab: “Sebab dia lebih mulia daripada engkau.”

Aku menjawab: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Kali ini, Allah menjadi murka: “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Lucifer, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!”

Beberapa saat terjadi kegaduhan di antara para malaikat. Belum pernah sepanjang sejarah, Allah murka sedemikian hebat. Aku sedih mendapat murka Allah, namun hatiku penuh dalam kebimbangan. Bagiku, tak patut untuk sujud selain kepada Allah, meski Allah yang menyuruhku sekalipun. Allah telah murka. Aku memandang Gabriel dengan keinginan agar ia mau membantuku, setidaknya meredakan murka Allah. Namun dia diam saja. Mikhael juga sama, bahkan ia telah membuang muka dari padaku. Sementara Adam yang berdiri di tengah-tengah kami hanya diam saja, tak tahu apa yang hendak dilakukannya. Terlebih, dia memang belum tahu tentang apa-apa.

Allah kemudian berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia siap menghakimi aku.

Seumur hidupku tak pernah mengalami hal demikian. Aku merasa apa yang aku lakukan benar dan aku justru merasa diperlakukan dengan tidak adil. Jangankan sujud kepada Adam, sujud kepada Mikhaelpun aku tak akan mau. Entah mengapa Mikhael dan Gabriel mau sujud kepada Adam. Aku sungguh tak mengerti. Kalau alasannya adalah karena Adam lebih mulia daripadaku, apakah dengan demikian aku harus wajib bersujud kepadanya? Bagiku, yang mulia hanyalah
Allah, penciptaku.

Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi. Dipanggilnya aku bersama ketujuh malaikatku kehadapanNya, dan kemudian aku bersujud menyembahNya sambil berkata: “Siapakah yang seperti Engkau, ya Allah? Siapakah yang seperti Engkau, mulia karena kekudusanMu, menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban.”

Allah bertanya kepadaku: “Hai Lucifer, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?”.

Jawabku: “Sudah kukatakan pada Engkau, Ya Allahku. Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Bukankah ada tertulis bahwa aku harus menyembah Tuhan, Allahku,
dan hanya kepada Engkau sajalah aku berbakti.”


Di sinilah letak kesalahpahaman itu, yang baru kusadari setelah lama kemudian. Aku menyatakan tidak akan sujud kepada manusia karena hanya kepada Allah saja aku bersujud, namun rupanya Allah menganggap aku sombong dengan mengatakan bahwa aku lebih mulia dari manusia yang diciptakan dari tanah liat kering itu.

Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka dengan kamu semua”

Aku benar-benar terkejut. Hukuman yang diberikan kepadaku sungguh berat untuk suatu perbuatan yang bagiku secara prinsip adalah benar. Tapi aku tahu, sekali Allah berfirman, maka itu akan berlaku selamanya. Hatiku menjadi berontak karenanya.

Aku menjawab: “Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur maupun taat.

Kemudian Allah memuliakan Adam dan kelak keturunannya, Allah berfirman: “Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

Aku berkata:”Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.

Alah berfirman kepadaku: “Kuberi tangguh waktumu hingga hari kiamat dan kuberi kuasa kepadamu atas orang-orang yang tidak beriman.”

Aku menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka. Aku benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan untukku, dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka merobah ciptaan Allah, lalu benar-benar mereka merobahnya. Aku akan justru membuat merekalah yang akan sujud kepadaku !”

Allah berfirman: “Maka yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.”

Kemudian Allah berfirman kepada Adam: “Hai Adam, sesungguhnya ini, Lucifer, adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, makasekali-kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.”

Allah lalu memandang kepadaku dan berfirman: “Kamu adalah allah, dan termasuk anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”

Tak ada rasa sedih lagi di hatiku, justru muncul rasa geram yang mulai membakar hatiku. Aku berkata kepada ketujuh malaikat penghulu yang bersama dengan aku: “Marilah kita menduduki tempat-tempat kediaman Allah!”

Rupanya tak ada yang tersembunyi bagi Allah, kemudian Allah berfirman: “Demikiankah engkau mengadakan pembalasan terhadap Aku, hai makhluk yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Aku Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan keadilan?”

Tuhan berfirman:”Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan mulai hari ini engkau akan disebut dengan nama Iblis!”

Kemudian pergilah aku dari hadapan Allah, bersama ketujuh malaikat penghulu yang ada di bawah kekuasaanku. Kepergianku telah menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan turunlah kami ke bumi. Jumlah kami yang pergi adalah delapan malaikat penghulu, tujuh adalah malaikat yang berada dalam kepemimpinanku, dan jumlahnya sepertiga dari dua puluh empat malaikat utama yang mengelilingi Takhta Allah. Dan masing-masing dari tujuh malaikat penghulu itu memimpin ribuan tentara surga yang ikut pula bersama-sama dengan aku. Jumlah kami begitu banyak, dan kepergian kami ke bumi bagai kilat yang memancar dari langit.

Dalam hatiku aku berkata: “Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi !”

Kemudian aku berteriak: “Akan kubuat bumi gemetar dan kerajaan-kerajaan bergoncang serta kubuat dunia seperti padang gurun, dan kelak akan kuhancurkan kota-kotanya !”

Pada hari itu, aku, Lucifer, menyatakan permusuhan dengan penciptaku.