Polisi Amankan Roger Danuarta Saat Teler Pakai Narkotika

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Pemain sinetron Roger Danuarta, ditemukan tak sadarkan diri di dalam mobil Mercedez Benz E320 silver dengan nopol B368RY.

Roger diamankan polisi karena diduga mengkonsumsi narkotika.

“Iya betul semalam ada yang diamankan atas nama Roger Danuarta, dia kita amankan terkait kasus narkoba,” kata Kasubbag Humas Polres Jakarta Timur Kompol Sri Bhayangkari, Senin (17/2/2014).

Dirinya menjelaskan, di dalam mobil Roger, ada beberapa barang haram narkotika

“Sekarang sedang diperiksa di Polsek Pulogadung,” kata Sri.

Menurutnya, petugas mengamankan Roger di kawasan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.

Hotma Tunggu Salinan Pembebasan dr Ayu Cs Hingga Larut Malam

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kejaksaan Negeri Manado menunggu salinan putusan Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan dr Dewa Ayu Sasiary SpOG, dr Hendi Siagian SpOG dan dr Hendry Simanjuntak SpOG, tidak bersalah dan harus dibebaskan.

Mereka pun menanti salinan putusan tersebut hingga larut malam. Penantian yang dilakukan hingga larut malam karena beredar kabar bahwa salinan putusan tersebut langsung dibawa dengan pesawat terakhir ke Manado, Jumat (7/2).

Kasi Pidsus Kejari Manado, Hotma Hutajulu saat dikonfirmasi mengaku dirinya berada di kantornya menunggu salinan putusan tersebut. “Masih menunggu salinannya. Dengarnya malam ini pesawat terakhir,” kata Hutajulu ketika dikonfirmasi sekitar pukul 23.00 Wita.

Hutajulu pun harus menanti salinan putusan tersebut karena harus sesegera mungkin melakukan eksekusi dengan membebaskan ketiga dokter tersebut. Dia pun bertindak sebagai PLH Kepala Kejari (Kajari) Manado untuk menerima surat perintah pelaksanaan putusan PK.

Kajari Manado, Yudi Handono sendiri sedang berada di Jakarta karena melaksanakan tugas luar. “Jadi harus terima segera mungkin. Begitu dapat langsung kami eksekusi demi kepentingan tiga dokter,” ucapnya.

Upaya hukum terakhir yang dilakukan dr Dewa Ayu Sasiary SpOG, dr Hendy Siagian,SpOG dan dr Hendry Simanjuntak, SpOG dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA), dikabulkan oleh Hakim MA dalam sidang Jumat (7/2)

Persoalan ini pun terjadi sudah hampir empat tahun lamanya dan akhirnya keluar putusan hukum tetap yang menyatakan pemohon PK tidak menyalahi SOP dalam menangani operasi cieto cisaria.

Pada putusan tersebut juga menyatakan memerintahkan agar para terpidana di keluarkan dari Lembaga pemasyarakatan dan memulihkan nama baik para terpidana.

Sementara itu, pendamping keluarga korban Julia Fransiska makatey, Jull Takaliuang mengaku, pihaknya dan keluarga korban kaget atas beredarnya informasi vonis bebas dokter Ayu dan kawan-kawan tersebut.

“Yang pasti kaget. Tapi pihak keluarga akan menunggu amar putusan resminya (dari MA). Kalau sekarang sudah santer beredar di media, kan itu bukan bukti hukum,” ungkap Takaliuang yang juga Ketua Komda Perlindungan Anak Sulawesi Utara ini.

Yang pasti menurut Takaliuang, selama surat resmi belum dikantongi pihak keluarga, maka para terpidana masih menjalani masa hukuman.

“Karena ini menyangkut hukum, semua harus sesuai dengan norma hukum, termasuk soal mengeluarkan para dokter dari (Rutan) Malendeng juga harus sesuai dengan prosedur hukum. Bukan sekonyong-konyong berdasarkan berita online atau TV,” katanya.

Terkait putusan tersebut, pihak Kakanwil Kementrian Hukum dan HAM Sulut, melalui Plt Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Basuki Wijoyo mengatakan, putusan MA tidak diserahkan ke Kanwilkumham, namun langsung ke Rutan Malendeng.

“Kalau itu bukan wewenang kami, biasanya langsung ke rutan. Tapi setahu kami itu ada prosedurnya,” jelasnya.

Sedang Kepala Rutan Julius Paath menyatakan jika memang salinan putusan itu sudah ada, maka ketiga dokter bisa segera dibebaskan.

Asmirandah dan Jonas Rivanno Kuatkan Korban Banjir Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kedatangan Jonas Rivanno dan Asmirandah menyita perhatian publik. Kali ini warga Manado dikejutkan dengan kedatangan dua selebriti ini. Pihak panitia menyampaikan kedatangan dua selebriti ini murni untuk menghibur korban bencana atau pemulihan Kota Manado pascabanjir bandang, dengan melakukan ibadah dan memberikan bantuan sosial, Kamis (6/2/2014).

Kehadiran Jonas Rivanno dan Asmirandah ke Manado bersama Pdt Gilbert Lumaindong dari Yayasan Glow. Sejak pagi hingga sore Asmirandah dan Jonas Rivanno melakukan kebaktian bersama korban banjir di Manado pada tiga tempat yakni di Pakowa, Paal Empat dan Tikala Kumaraka. Di tiga tempat tersebut Pdt Gilbert memimpin Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Pantauan Tribun Manado di lokasi ketiga atau terakhir dihadiri Jonas dan Asmirandah yakni Gereja GMIM Kolam Bethesda Kumaraka Tikala, di lokasi ini jemaat memenuhi gereja ini. Gereja dengan luas seperampat lapangan sepak bola seolah tak bisa menampung banyaknya warga yang antusias mengikuti kebaktian ini. Bahkan warga rela berdesak-desakan untuk mengambil foto dua selebriti ini. Warga yang tak kebagian tempat di dalam gereja juga rela berada di luar gereja berlindung di bawah tenda yang telah terpasang.

Di dalam gereja Jonas dan Asmirandah diberi kesempatan untuk bicara. Asmirandah memberikan motivasi agar warga Manado kuat dan bangkit pascabencana banjir bandang. Asmirandah tak banyak bicara ia lebih banyak melempar senyum pada warga. Saat kebaktian berlangsung Asmirandah serius mendengarkan khotbah danĀ  ikut bernyanyi senandungkan puji-pujian.

Tak berbeda jauh Jonas Rivanno juga serius menghayati kebaktian yang berlangsung. Saat diberi kesempatan untuk bicara ia juga memberikan motivasi pada jemaat. “Tuhan pasti sertai dan kita harus imani. Dibalik bencana ini Tuhan akan memberkati kita. Apa yang sudah hilang dari kita pasti akan dikembalikan berlimpah-limpah dari Tuhan, kapan? Itu hanya Tuhan yang tahu karena Tuhan yang ambil jadi diserahkan kepada Tuhan dan itu pasti kembali,” jelasnya kemudian disambut tepuk tangan jemaat. Sedangkan Pdt Gilbert dalam khotbahnya menyemangati dan menggerakkan agar masyarakat tetap tabah dan kuat menghadapi musibah.

Pdt Mahda Kewas-Montong Ketua Jemaat GMIM Kolam mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan Pdt Gilbert kepada jemaat dan masyarakat Tikala Kumaraka. Ia mengaku senang dengan kehadiran Jonas dan Asmirandah sangat menghibur masyarakat Tikala Kumaraka dan masyarakat Manado pascabencana.

Gereja Kolam Bethesda Kumaraka Tikala saat kegiatan berlangsung masih menjadi dapur umum bagi para korban bencana. Di lokasi tersebut ternyata juga ada umat non Kristen satu di antaranya Mohamad Gofur (20) seorang warga Tikala Kumaraka. Saat dimintai tanggapannya terkait kehadiran Jonas dan Asmirandah di Tikala ia mengaku senang karena kehadiran keduanya memberi penghiburan bagi warga. “Di sini kami tinggal berbeda-beda agama tapi kami hidup rukun dan saling membantu. Saya senang dapat melihat langsung mereka berdua datang dan memberikan bantuan kepada kami,” katanya.

Pantauan Tribun Gereja Kolam Bethesda sejak sore mulai dipadati oleh seluruh masyarakat Tikala bahkan warga Manado yang mengetahui Kebaktian Kebangunan Rohani oleh Pdt Gilbert bersama Jonas dan Asmirandah terus bertambah, bahkan gereja seakan tidak bisa menampung jemaat dan warga yang datang. Sampai di jalan-jalan orang berdiri menunggu datangnya Pdt Gilbert bersama Jonas dan Asmirandah. Kegiatan berlangsung mulai pukul 16.00 Wita diawali dengan ibadah dan pembagian bantuan. Selesai ibadah dibagikan Alkitab kepada masyarakat dan secara simbolis memberikan 6 Alkitab kepada nenek-nenek yang hadir dalam Gereja. Acara selesai pukul 19.00 Wita. Jonas dan Asmirandah langsung masuk ke dalam mobil tanpa memberikan kesempatan untuk diwawancarai.(*)