Napak Tilas Tragedi Pantai Kawis Berlangsung Haru
Kombi – Diiringi hujan rintik dari Tondano, rombongan napak tilas tragedi Pantai Kawis berangkat menuju lokasi terjadinya musibah di Desa Tulap Kecamatan Kombi Rabu (29/5) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Setiba di lokasi, rombongan langsung menuju pantai dimana 9 remaja GMIM Sentrum Tondano tewas akibat terseret arus. Suasana haru pun sangat kental terlihat dari raut wajah segenap keluarga kesembilan korban termasuk para orangtua.
Novry Mentu, ayah dari Pingkan Mentu mengajak seluruh rombongan ke tempat dilaksanakannya ibadah. Setelah itu berjalan kira – kira 1 kilometer lebih ke tempat dimana kesembilan jenazah dibaringkan sesaat ditemukan. Di tempat tersebut Novry menunjukkan satu per satu tempat masing – masing jenazah kesembilan remaja di letakkan. Satu demi satu orangtua dan keluarga korban meneteskan air mata.
“Ini adalah kenyataan hidup yang tidak mungkin dilupakan. Yang paling mungkin terjadi atas peristiwa memilukan ini adalah menerimanya dengan iman. Kami yakin, jika bukan karena Tuhan, tentu kenyataan ini akan sangat sulit diterima, dan bisa saja ada korban lain sebagai dampak dari kematian dari kesembilan anak – anak kami. Kami juga memohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Minahasa agar bisa sepenuhnya menerima kenyataan ini,” katanya.(ang)
Keluarga Korban Menangis Saat Menatap ke Pantai
Keluarga Dandy Wuisan Meletakkan Lilin di Depan Foto
Ayah Gabriela Surentu Meletakkan Foto di Depan Karangan Bunga
Ibunda Valdano Surentu Berdoa di Samping Foto Sang Anak Sambil Menghadap ke Pantai
*BERITA FOTO: Napak Tilas Tragedi Pantai Kawis(III)
Tabur Bunga di Pantai Kawis
Robert Tengkel (Ayah Angie Tengkel) bersama Dengan Dua Adik Kembarnya, Menabur Bunga di Depan Krans
Foto Gabrielaa Surentu
Tulisan ‘BLCES’ Dari Bunga Anthurium, Nama Yang Ditulis Gabriella Dengan Jarinya Diatas Pasir Pantai Kawis